Friday 21 October 2016

Berkah Menghadiri Sholawatan bersama Habib Syech, Banjarmasin, 27 Agustus 2016

Siapa yang tidak kenal dengan Habib bersuara khas satu ini? Alunan suara dari lagu-lagu sholawat yang dibawakan beliau dapat memikat hati pendengarnya, beliau adalah Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf. Disini saya ingin membagikan kisah yang saya rasa berkesan bagi saya pribadi, kenapa? Karena ini adalah pengalaman pertama saya bisa bertemu dan menghadiri acara atau majelis yang saya sangat-sangat dambakan dapat menghadirinya, semuanya tidak lepas dari izin ALLAH SWT.

Sebenarnya saya sudah lama mengetahui kabar kedatangan Habib Syech ke-Banjarmasin pada 27 Agustus 2016 silam, saya dapatkan kabar itu dari rekan-rekan yang biasa berhadir ke majelis Guru Zuhdi khususnya para Jemaah yang biasa menggunakan instagram. Saya yang pada awalnya masih berada dikampung halaman (Samuda, Kalimantan Tengah) hanya bisa berdoa agar diizinkan oleh ALLAH SWT berhadir keacara mulia itu. Kebetulan saya berkuliah disalah satu universitas negeri yang ada di Banjarmasin dan saya akan berangkat beberapa hari sebelum acara tersebut diselenggarakan, tentunya ini adalah motivasi tersendiri bagi saya, yah walaupun saya belum tahu dengan siapa atau bagaimana cara saya menghadiri acara tersebut yang penting yakin bisa menghadiri.

Singkat cerita hari itu tanggal 27 Agustus 2016, pada saat itu saya sibuk menghubungi satu persatu teman yang bisa ditumpangi. Maklum ga punya motor karena saya berangkat dari kampung halaman menggunakan taksi dan langsung menghantar saya ke kost tercinta. Dari pagi sampai sore saya merayu kawan-kawan yang berkemungkinan bisa diajak untuk hadir tidak membuahkan hasil padahal beberapa jam lagi acara mulia tersebut dimulai, sampai pada akhirnya hanya tersisa satu list kawan yang tersisa untuk dirayu, langsung saja saya kontak dia melalui bbm dan Alhamdulillah tanpa perlu rayuan maut hanya saya janjikan untuk menggantikan bahan bakar motornya kanda langsung merespon setuju. Sekali lagi saya merasakan kasih sayang ALLAH SWT kepada hamba pendosa ini. Sekitar pukul 17.00 wita saya berangkat dengan menumpang kawan baik hati ini menuju lokasi acara di Masjid Jami Sungai Jingah. Ditengah perjalanan satu lagi tantangan terjadi, ternyata kita yang sama-sama bersemangat untuk hadir tidak mengetahui alamat lokasi Masjid Jami Sungai Jingah. Woles saja itu tantangan mudah, zaman sudah modern, tinggal buka google maps untuk menuju lokasi dan bisa segera sampai. Alhamdulillah sekali lagi ALLAH SWT mempermudah kami. Tiada henti rasa syukur diucapkan hamba yang pendosa ini.

          Saat tiba di Masjid Jami suasana sudah sangat-sangat ramai, sebelum memasuki halaman masjid ALLAH SWT kembali izinkan hambanya ini untuk melihat secara langsung sosok yang di idolakan Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf meskipun hanya sekilas melalui iring-iringan mobil yang ditumpangi beliau. Teriakan Jemaah terdengar meneriakan nama beliau sembari Habib Syech melambaikan tangannya melalui jendela mobil menyapa para Jemaah


Saat memasuki teras masjid sekali lagi saya merasa kejatuhan nikmat, kali ini saya dapat menatap langsung beliau melalui jarak kurang lebih 3-4 meter sebelum beliau memasuki masjid. Lutut terasa lemah, air mata terasa mau menetes atas nikmat yang saya pribadi rasakan begitu besar, itulah fakta yang saya pribadi rasakan.
Saya bersama kawan saya tadi mencoba masuk kedalam masjid dan Alhamdulillah juga berhasil dan bahkan mendapatkan shaf paling depan, karena ada pintu yang langsung menuju shaf depan walaupun jarak dengan posisi Habib Syech dan Guru Zuhdi yang saat itu juga ada didalam begitu jauh. Sekitar 15 menit kami hanya berdiri di shaf paling depan sambil menunggu tibanya waktu maghrib tetapi kami tidak mendapatkan tempat untuk sholat karena begitu banyaknnya jemaah didalam masjid, alhasil saya tarik kawan saya untuk mencari tempat sholat diteras atau halaman masjid yang juga pada saat itu sudah berjejer jemaah membentuk shaf. Kembali saya merasakan kebesaran ALLAH SWT, setelah mondar-mandir mencari celah shaf kosong akhirnya kami menemukannya. Ini saya tampilkan bagaimana ramainya keadaan halaman masjid Jami saat itu sebelum sholat Maghrib dimulai.
 Adzan berkumandang dan waktu sholat tiba, acara akan dimulai ba'da maghrib. Ditengah keadaan sholat berjemaah saat itu turun hujan gerimis, tentu para jemaah yang berada dihalaman merasakannya, saya anggap ini berkah dari ALLAH SWT. Rakaat pertama air hujan membasahi wajah hamba yang begitu banyak dosa ini, karena larut dalam keadaan tak terasa hamba meneteskan air mata, "betapa kecilnya kami dihadapanmu YA RABB". 
Usai wirid, Guru Zuhdi memulai acara yang memang ditunggu ratusan bahkan ribuan jemaah dari berbagai penjuru kota Banjarmasin dan dilanjutkan oleh Habib Syech dengan alunan sholawat yang menentramkan jiwa penikmatnya, semua jemaah larut dalam lantunan sholawat, ribuan mulut sahut-menyahut memuja sang kekasih Sayyidina Muhammad Saw. Gelora rindu kepada sang Rasul terus menggelora disetiap hati perindunya. Ini saya tunjukkan foto-foto yang sempat saya ambil ditengah-tengah acara. Saat itu tidak ada panggung jadi Habib Syech dan Guru Zuhdi tetap berada di dalam masjid dan jemaah yang ada di halaman bisa melihat melalui layar besar yang ada di halaman.

Hingga usai acara yang saya rasakan tiada hentinya ALLAH SWT memberi kemudahan, pada saat hendak pulang panitia acara yang berjejer disepanjang jalan mencoba membagi arah jalan pulang jemaah agar tidak terjadi kemacetan alhasil kami berdua yang tidak tahu arah kembali menjadi bingung ditambah baterai handphone yang drop karena terlalu banyak digunakan untuk foto dan video sehingga tidak bisa menggunakan google maps. Tetapi sekali lagi ALLAH SWT selalu mempermudah niat baik setiap hamba-Nya.  Pelajaran yang dapat saya ambil bahwasanya disetiap ada niat yang kuat, maka ALLAH SWT akan menunjukkan jalan untuk mencapainya. Jika mau liat beberapa videonya silahkan kunjungi instagram saya @hafidz7nv, tidak dikunci kok, bila mau difollow juga boleh hehehe.

Saturday 23 November 2013

Asyiknya Teknik Foto LIGHT PAINTING atau Melukis Dengan Cahaya

   Pernah mencoba memotret dengan teknik light painting? kalau belum anda harus mencobanya. Memotret dengan teknik light painting adalah hal yang sangat mengasyikkan dan salah satu penggunaan kreatif shutter speed. Dalam fotografi light painting, kita membuka shutter dalam waktu yang cukup lama (long exposure), memotret dalam kegelapan dan mengarahkan sumber cahaya terarah (misal lampu senter) pada beberapa titik obyek foto dalam rentang sepanjang shutter terbuka.    Teknik foto light painting atau light graffiti tidak membutuhkan banyak biaya, hal utama yang membedakan foto light painting bagus dan yang biasa-biasa saja adalah kreatifitas dan kemauan kita untuk mencoba. Dengan teknik ini, kita menggunakan sumber cahaya sebagai kuas layaknya lukisan.

Tujuan utama teknik foto “melukis dengan cahaya” adalah kita menerangi beberapa area atau titik pada obyek sehingga hanya hanya daerah yang diterangi tersebut yang terekam di foto. Penggunaan kreatif lain adalah untuk membentuk pola cahaya yang unik. Semua tergantung visi anda. Berikut adalah beberapa contoh light painting.



 

  Mungkin sebagian orang mengira foto ini adalah hasil editing Photoshop, tetapi ini adalah murni hasil jepretan kamera. Berikut ini beberapa teknik foto light painting.

Alat/Apa saja yang di butuhkan ?
  • Sebuah kamera dengan kontrol manual, terutama yang dilengkpai dengan mode bulb. Ini diperlukan karena waktu exposure bisa diatas 30 detik.
  •  Sebuah tripod.
  • Sumber cahaya: lampu senter, flash eksternal, lampu belajar, obor elektrik, lilin dll sesuai selera. Makin beragam sumber cahaya serta pilihan warnanya makin banyak opsi kreatif kita.
  • Shutter release, atau jika tidak teman yang rela memencet tombol shutter.
Uji coba petama
   Foto light painting bisa dicapai dengan banyak cara, namun kalau anda baru pertama kali mencoba berikut beberapa langkah awal yang bisa diikuti:  
  1. Cari tempat yang gelap. Anda bisa mencobanya dikamar dengan lampu dimatikan. Jika anda mencobanya di luar ruangan, usahakan tidak ada sumber cahaya lain yang masuk ke foto (memang tdak harus tapi untuk awal agar lebih mudah).
  2. Tentukan obyek foto yang akan anda sinari, lalu tentukan bagaimana anda akan menyinarinya.
  3. Alternatif lain adalah memotret pola sumber cahaya: anda bisa menggunakan lampu senter untuk menulis kata atau meniru bentuk tertentu
  4. Set kamera di posisi bulb mode, artikel ini membahas mode hulb secara tuntas.
  5. Gunakan aperture yang moderat. Antara f/4 sampai F/8 adalah pilihan awal yang bagus.
  6. Gunakan kabel release shutter lalu kunci di posisi lock, kalau anda tidak memiliki kabel release cari teman yang mau memencetkan tombol shutter sesuai waktu exposure yang dibutuhkan.
  7. Sekarang mulailah gunakan sumber cahaya untuk menerangi beberapa titik/area obyek foto atau mulailah membuat bentuk sesuai keinginan anda tadi.
  8. Usahakan anda tidak berdiri antara sumber cahaya dan lensa, kalau cahaya dari lampu ke lensa terhalang oleh badan anda maka hasil foto akan tampak ada siluetnya.
  9. Usahakan lama penyinaran antara satu titik ke titik lain sama waktunya agar hasil foto tampak lebih halus.
  10. Setelah selesai ‘melukis”, lepaskan tombol shutter (atau kabel release)
  11. Lihat hasil akhir foto, kalau anda belum puas dengan foto akhir, ulangi lagi. Kadang diperlukan beberapa kali usaha untuk menentukan waktu exposure yang bagus sesuai dengan kekuatan sumber cahaya anda F/4, 240 detik, bulb. perhatikan bahwa kedua model diatas harus berpindah dari satu titik ke titik lain.

Eksperimen Adalah Kunci

Agak susah untuk mengetahui waktu exposure yang pas di mode bulb hanya dengan sekali percobaan, maka jika foto pertama terlihat jelek ulangi lagi dan sesuaikan waktu. Anda bisa menggunakan timer untuk menentukan waktu bulb yang paling pas. Jangan lupa juga cobalah sumber cahaya yang bervariasi. Cobalah beberapa warna sumber cahaya: merah, biru, kuning dll. Cobalah variasikan obyek foto. Kreatifitas itu menyenangkan bukan?

Selamat mencoba dan semoga berhasil :)